Lambang Gambar Sila Ke 3 Adalah
Bangga dengan Keberagaman Indonesia
Sepertinya sudah pada tahu bahwa negara Indonesia sangat dikenal dengan keberagamannya, bahkan sampai ke mancanegara. Maka dari itu, tidak sedikit masyarakat Indonesia yang sangat bangga karena memiliki keberagaman. Rasa bangga inilah yang menjadi nilai dari sila ke-3.
Semakin kita bangga akan keberagaman Indonesia, maka kita akan berusaha tidak membandingkan-bandingkan atau menjelek-jelekkan setiap keberagaman yang dimiliki oleh setiap daerah di Indonesia. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya konflik sesama bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, sudah seharusnya para orang tua dan guru mengajarkan dan mendidik anak-anaknya supaya bangga dengan keberagaman di Indonesia. Salah satu bentuk ajaran atau didikan bangga dengan keberagaman Indonesia adalah tidak mencemooh teman-temannya.
Persatuan dan Kesatuan
Bunyi dari sila ke-3 adalah “Persatuan Indonesia”. Oleh karena itu, sila ke-3 memiliki nilai persatuan dan kesatuan. Persatuan dan kesatuan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sangatlah berperan penting dalam keutuhan bangsa Indonesia. Keutuhan bangsa Indonesia bisa memicu semangat untuk membuat negara Indonesia ke arah yang lebih baik dan lebih maju lagi.
Jika Indonesia semakin berkembang ke arah yang lebih baik dan lebih maju, maka tidak menutup kemungkinan kalau Indonesia akan dikenal oleh banyak negara. Semakin banyak yang mengenal Indonesia, maka semakin banyak yang ingin melakukan kerja sama dalam beberapa bidang, seperti kebudayaan, olahraga, ekonomi, pendidikan, dan lain-lain.
Ada banyak cara supaya Indonesia dapat dikenal oleh banyak negara, seperti membuat prestasi, baik dalam hal olahraga, pendidikan, kebudayaan, ekonomi, dan masih banyak lagi. Dalam membuat prestasi sangatlah tidak mudah, bahkan dibutuhkan kerja sama antara bangsa dan negara (pemerintah).
Nilai berikutnya yang terdapat di dalam sila ke-3 adalah rela berkorban terutama dalam membela negara. Rela berkorban merupakan salah satu cara bentuk dari sikap dan perilaku nasionalisme.
Sikap dan perilaku nasionalisme merupakan salah bentuk individu untuk mencintai negaranya. Dari rasa cinta inilah akan terbangun keinginan untuk ikut serta dalam pembangunan negara Indonesia.
Jika kamu melihat seorang olahragawan yang rela menghabiskan waktunya hanya untuk berlatih supaya mendapatkan prestasi. Latihan itu merupakan bentuk dari rela berkorban sebagai bangsa Indonesia. Selain itu, dalam beberapa kegiatan kemanusiaan seperti menolong korban bencana alam dapat dikatakan sebagai bentuk dari rela berkorban juga.
Lambang Pancasila dan Artinya
Sila ke-1 Pancasila berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila pertama dilambangkan dengan bintang tunggal berwarna emas. Bintang emas tersebut berada di bagian tengah perisai dan mempunyai latar hitam.
Arti dari simbol bintang sila pertama Pancasila adalah cahaya kerohanian yang dipancarkan oleh Tuhan kepada setiap manusia. Adapun bintang tersebut juga bersudut lima yang maknanya adalah cahaya yang menerangi dasar negara yang terdiri dari 5 sila.
Simbol sila kedua Pancasila adalah rantai emas. Sementara, bunyi sila ke-2 adalah Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Lambang rantai emas dengan latar belakang merah terdapat di sisi kanan bawah perisai. Rantai tersebut terdiri dari mata rantai berbentuk segi empat dan lingkaran yang saling terhubung membentuk lingkaran.
Simbol rantai untuk sila ke-2 ini menggambarkan bahwa setiap manusia, baik laki-laki atau perempuan membutuhkan satu sama lain dan perlu bersatu untuk menjadi kuat layaknya sebuah rantai.
Mata rantai segi empat melambangkan laki-laki, sedangkan mata rantai lingkaran melambangkan perempuan.
Simbol rantai juga berarti bahwa manusia yang berkemanusiaan dalam filosofi Pancasila, adalah manusia yang mampu mengaplikasikan nilai kemanusiaan ke bentuk tindakan yang mengakui persamaan derajat, dengan mengembangkan sikap saling mencintai, tenggang rasa, dan tidak semena-mena.
Lambang sila ke-3 Pancasila adalah pohon beringin berwarna hijau dan memiliki latar putih. Simbol pohon beringin ada di sisi kanan atas Pancasila.
Arti simbol pohon beringin yang mewakili sila ketiga adalah Indonesia dengan semua rakyatnya yang dapat bernaung di bawah naungan tanah air Indonesia. Pohon beringin menjadi lambang sila ketiga karena pohon tersebut merupakan pohon besar yang mampu meneduhi banyak orang di bawahnya.
Sulur dan akar pohon beringin yang menjalar ke berbagai arah juga dikaitkan dengan keragaman suku bangsa yang bersatu di bawah nama Indonesia.
Sila keempat Pancasila dilambangkan dengan kepala banteng. Bunyi dari sila ke-4 adalah Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.
Adapun kepala banteng dengan warna hitam itu memiliki latar merah. Letak simbol sila keempat ini ada di bagian kiri atas perisai.
Simbol banteng sendiri berarti permusyawaratan. Filosofinya, banteng merupakan hewan sosial yang gemar berkumpul. Oleh sebab itu dapat digambarkan, sebagaimana ketika bermusyawarah orang-orang akan berdiskusi demi menciptakan sebuah keputusan.
Simbol sila kelima adalah padi dan kapas. Lambang tersebut mewakili sila terakhir yang berbunyi Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Padi dalam sila kelima berwarna kuning dan kapasnya berwarna hijau. Keduanya berada di latar berwarna putih dan terletak di sisi kiri bawah perisai.
Padi yang mewakili sila kelima memiliki arti sandang dan pangan, yang merupakan syarat pokok kemakmuran. Kemudian, padi dan kapas melambangkan kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan dan papan.
Demikian urutan lambang Pancasila dan artinya. Detikers hafal seluruh bunyi Pancasila, bukan?
Pancasila, sebagai fondasi ideologi negara Indonesia, memuat simbol-simbol yang merepresentasikan setiap sila yang ada di dalamnya. Terdapat lima lambang yang menggambarkan esensi masing-masing sila, dan salah satunya adalah Pohon Beringin yang menggambarkan sila ke-3, yakni Persatuan Indonesia.
Sebagai negara kepulauan yang dikenal dengan keragaman suku, ras, dan agama, Indonesia memerlukan penyatuan untuk mengatasi perbedaan-perbedaan tersebut dan membangun kebersamaan.
Lambang Pohon Beringin yang terhampar di latar putih ini bukan sembarang gambar, melainkan memiliki makna yang dalam.
Pohon beringin telah lama dikenal sebagai lambang kebesaran dan memiliki daya tarik yang unik bagi siapa pun yang melihatnya.
Baca juga: Makna dan Nilai Luhur dalam Perumusan Pancasila bagi Bangsa Indonesia
Hal ini mencerminkan Indonesia sebagai negara yang memiliki kebesaran dan keanekaragaman yang memikat. Lebih lanjut, pohon beringin dapat diartikan sebagai tempat berteduh, sejajar dengan Indonesia yang ramah dan nyaman bagi setiap individu.
Selain itu, pohon beringin juga dikenal sebagai simbol umur panjang dan akar yang kokoh, mencirikan ketahanan dan pertumbuhan berkelanjutan. Ini menggambarkan keteguhan negara Indonesia dalam mencapai tujuan dan aspirasi bangsa.
Latar belakang putih pada gambar melambangkan kemurnian, kesucian, dan kejujuran, tiga prinsip yang erat terkait dengan cita-cita dan tujuan Indonesia.
Baca juga: Pengertian dan Makna Wawasan Kebangsaan bagi Bangsa Indonesia
Sila ke-3 Pancasila yang diwujudkan melalui lambang pohon beringin ini juga menyimpan nilai-nilai penting bagi bangsa Indonesia, antara lain:
1. Persatuan: Lambang pohon beringin mencerminkan nilai persatuan, di mana berbagai cabang dan rantingnya yang berkembang menggambarkan keberagaman masyarakat Indonesia. Seperti pohon yang memiliki banyak cabang namun tetap bersatu dalam satu akar, bangsa Indonesia juga diharapkan dapat menyatukan perbedaan-perbedaan suku, ras, dan agama menjadi kekuatan bersama dalam mencapai tujuan yang lebih besar.
2. Keragaman yang Indah: Seperti keindahan dan daya tarik pohon beringin yang unik, lambang ini mengajarkan tentang keindahan keragaman budaya, adat istiadat, dan tradisi di Indonesia. Nilai ini mengajak masyarakat untuk menghargai dan merayakan perbedaan sebagai aset yang memperkaya dan mencerahkan kehidupan bermasyarakat.
3. Keseimbangan dan Kekuatan: Pohon beringin yang tumbuh besar dengan akar yang kuat menggambarkan nilai keseimbangan dan kekuatan. Sila ke-3 mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan antara berbagai elemen masyarakat dan membangun fondasi yang kuat untuk kemajuan bersama.
4. Keterbukaan dan Kepedulian: Pohon beringin yang memberikan tempat berteduh bagi banyak makhluk hidup mengajarkan tentang keterbukaan dan sikap peduli terhadap sesama. Sila ini mengingatkan kita untuk memberikan perlindungan dan bantuan kepada sesama warga negara, tanpa memandang perbedaan.
5. Keteguhan dan Pertumbuhan: Kemampuan pohon beringin untuk terus tumbuh dan berkembang sepanjang masa mencerminkan nilai keteguhan dan semangat pertumbuhan. Sila ke-3 mengajak masyarakat untuk memiliki semangat yang kuat dalam menghadapi tantangan dan kesulitan, serta terus berkembang menuju kemajuan yang lebih baik.
Melalui simbol pohon beringin, nilai-nilai di atas menjadi pengingat bagi setiap individu Indonesia tentang pentingnya persatuan, keragaman, keseimbangan, keterbukaan, dan pertumbuhan dalam membangun bangsa yang maju dan harmonis.
Ukuran asli (Berkas SVG, secara nominal 110 × 111 piksel, besar berkas: 9 KB)
Berkas ini berasal dari Wikimedia Commons dan mungkin digunakan oleh proyek-proyek lain. Deskripsi dari halaman deskripsinya ditunjukkan di bawah ini.
English: The Banyan Tree, the symbol of third principle of Pancasila: The unity of Indonesia. Pancasila is Indonesian ideology.
Perbuatan yang tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta meliputi:
العربية ∙ Basa Bali ∙ English ∙ Bahasa Indonesia ∙ 日本語 ∙ Jawa ∙ Minangkabau ∙ Bahaso Melayu Jambi ∙ македонски ∙ Bahasa Melayu ∙ português ∙ русский ∙ Sunda ∙ 简体中文 ∙ 繁體中文 ∙ +/−
Pohon Beringin, simbol sila ketiga Pancasila yang berbunyi "Persatuan Indonesia"
3 halaman berikut menggunakan berkas ini:
Memajukan Kebudayaan dan Bahasa Indonesia
Di setiap daerah pasti akan ada budaya-budaya yang menggambarkan kekhasan dari daerah tersebut. Budaya-budaya tersebut akan lebih baik lagi jika diperkenalkan ke luar negeri supaya budaya-budaya Indonesia semakin dikenal di mancanegara.
Memperkenalkan budaya-budaya Indonesia ke luar negeri sama saja memajukan budaya-budaya Indonesia. Memajukan kebudayaan Indonesia tidak bisa dilepaskan dari sila ke-3.
Lambang Sila ke-1 dan Maknanya
Lambang Sila ke-1 adalah bintang berwarna kuning lima sudut dengan latar belakang warna hitam. Lambang sila ke-1 terletak di tengah perisai. Makna lambang sila ke-1 Ketuhanan Yang Maha Esa adalah bangsa Indonesia merupakan bangsa yang beriman dan bertakwa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-asing.
Fungsi Sila ke-3 dalam Kehidupan Bermasyarakat
Ikut Kegiatan Gotong Royong
Dalam membangun sesuatu pastinya akan mudah jika dikerjakan secara bersama-sama tanpa harus melihat latar belakang siapa yang membantu. Untuk melakukan gotong royong bisa dimulai dari lingkungan masyarakat yang paling dekat.
Nilai-Nilai Sila ke-3
Di dalam sila ke-3 ada nilai yang bisa kita ambil dan sangat bermanfaat bagi kehidupan bangsa dan negara, nilai itu adalah cinta tanah air. Dengan mencintai tanah air Indonesia, maka kita akan berusaha untuk menjaga keharmonisan sesama bangsa Indonesia. Selain itu, bangsa Indonesia juga berperan dalam menjaga alam yang ada di Indonesia.
Seperti yang kita tahu bahwa kondisi alam di Indonesia sangat memengaruhi kondisi flora dan fauna yang ada di Indonesia. Alam yang terawat dengan baik akan membuat flora dan fauna bertahan hidup lebih lama sehingga keturunan kita nanti masih bisa melihat flora dan fauna tersebut.
Untuk melakukan cinta tanah air, sebaiknya dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu. Jika diri sendiri sudah mencintai tanah air, maka bisa mengajak orang lain untuk ikut serta dalam mencintai tanah air.
Meningkatkan Rasa Nasionalisme
Rasa nasionalisme yang ada pada setiap individu harus terus ditingkatkan supaya rasa nasionalisme tersebut tidak pernah luntur. Lunturnya rasa nasionalisme bisa menyebabkan turunnya rasa cinta terhadap tanah air dan keberagaman yang ada di Indonesia. Maka dari itu, sila ke-3 hadir dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Hadirnya sila ke-3 dalam kehidupan masyarakat akan meningkatkan rasa nasionalisme setiap individu. Meningkatnya rasa nasionalisme membuat diri kita tidak ingin untuk membuat suatu konflik yang berujung perpecahan.
Rajin Belajar Supaya Orang Tua Merasa Bangga
Sudah semestinya bagi para pelajar untuk rajin belajar supaya ilmu pengetahuna semakin bertambah sehingga kecerdasan akan meningkat. Kegiatan rajin belajar ini merupakan salah satu perilaku yang mencerminkan sila ke-3.