Aspek Penting Dari Berpikir Komputasional
Menerapkan Cara Manusia Berpikir Bukan Cara Komputer Berpikir
Karakteristik ketujuh dari berpikir komputasional adalah menerapkan cara manusia berpikir bukan cara komputer berpikir. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jika berpikir komputasional adalah suatu metode atau cara seseorang untuk menyelesaikan atau memecahkan masalah. Oleh karena itu, setiap manusia harus menggunakan cara berpikirnya sendiri bukan mengikuti cara berpikir komputer.
Pada karakteristik ini, seharusnya seseorang mulai menyadari bahwa dirinya memiliki kemampuan yang lebih hebat daripada komputer. Maka dari itu, dalam memecahkan suatu permasalahan, manusia harus sadar bahwa komputer itu dikendalikan oleh manusia bukan manusia yang dikendalikan oleh komputer. Dengan menyadari hal seperti itu, maka suatu permasalahan akan mudah untuk diselesaikan atau dipecahkan.
Memudahkan kita untuk memecahkan masalah yang besar dan kompleks dengan cara yang efektif dan efisien. Selain itu, masalah yang kompleks bisa diselesaikan dengan baik, sehingga menjadi masalah sederhana.
Algorithm Design (Perancangan Algoritma)
Perancangan algoritma merujuk pada proses membuat urutan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.
Dalam berpikir komputasional, perancangan algoritma merupakan langkah penting karena memastikan bahwa solusi yang dihasilkan dapat mengatasi semua kemungkinan kasus dan dapat diselesaikan secara efisien.
Empat langkah konsep berpikir komputasional ini sangat penting dalam pengembangan teknologi dan digunakan dalam berbagai industri dan disiplin ilmu.
Sesuai dengan Konsep Bukan Pemrograman
Karakteristik kedua dari berpikir komputasional adalah sesuai dengan konsep bukan pemrograman. Dengan kata lain, komputer dan sains bukan hanya suatu pemograman komputer saja, tetapi kita harus bisa berpikir seperti orang yang sudah mahir dalam dunia komputer dan sains. Bahkan, sebaiknya kita juga memahami program-program yang ada di dalam komputer.
Pada karakteristik ini, seseorang harus terbiasa menggunakan program-program yang ada di dalam komputer sejak usia dini, sehingga akan mudah untuk memahami konsep berpikir komputasional. Selain itu, kita akan mahir dalam menjalankan pemrograman komputer lebih cepat. Apabila sudah mahir dalam menggunakan pemrograman komputer, maka kita akan mudah untuk mengikuti perkembangan zaman dan bisa beradaptasi dengan teknologi.
Pengertian Berpikir Komputasional
Dikarenakan kita hidup berdampingan dengan teknologi, maka kita perlu berpikir seperti sebuah mesin yang dapat bergerak dengan dinamis. Oleh sebab itu, berpikir komputasional bisa adalah sebuah konsep atau cara untuk mengamati masalah dan mencari solusi dari permasalahan tersebut dengan menerapkan teknologi ilmu komputer. Dengan berpikir komputasional, seseorang akan mampu untuk mengamati masalah, memecahkan masalah hingga bisa melakukan mengembangkan solusi dari pemecahan masalah.
Pada dasarnya, berpikir komputasional memang mengadaptasi sebuah pemikiran atau cara kerja yang berasal dari komputer. Akan tetapi, beberapa orang masih beranggapan bahwa berpikir komputasional itu harus memakai aplikasi komputer. Pada kenyataannya yang dimaksud dalam berpikir komputasional tidak harus menggunakan komputer.
Istilah Computational Thinking atau disingkat menjadi CT atau berpikir komputasional untuk pertama kalinya diperkenalkan secara umum pada tahun 1980 dan 1996 oleh Seymor Papert. Seiring dengan berjalannya waktu, di tahun 2014, pemerintah Inggris mulai membawa materi pemrograman ke dalam kurikulum sekolah dasar hingga sekolah tingkat menengah. Dimasukkannya materi pemrograman ke dalam kurikulum pendidikan agar para siswa sudah mengenal teknologi sejak dini. Selain itu, pada siswa juga diharapkan mampu berpikir komputasional sejak dini.
Program yang dilakukan oleh pemerintah Inggris itu ternyata didukung oleh tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh dalam bidang teknologi, seperti Bill Gates, Mark Zuckerberg, dan lain-lain. Fasilitas yang dapat menunjang proses kegiatan belajar tersebut dibantu oleh perusahaan Google melalui pelatihan secara online supaya guru atau tenaga pendidik dapat memahami dan menguasai Computational Thinking (CT).
Pada dasarnya, untuk berpikir komputasional memang tidak mudah atau bisa dibilang membutuhkan usaha yang lebih. Meskipun, susah untuk dilakukan, tetapi kita harus percaya dan yakin bahwa kita bisa mengubah pola berpikir kita menjadi pola berpikir komputasional. Oleh karena itu, kita harus membiasakan diri untuk berpikir komputasional dalam situasi apapun. Jika, sudah terbiasa untuk berpikir komputasional, maka kita akan merasakan dampak positifnya, yaitu dapat berpikir dengan cepat, mudah, dan tepat.
Supaya terbiasa untuk berpikir komputasional, sebaiknya seorang sudah diajarkan sejak dini untuk berpikir komputasional. Alangkah baiknya, setiap sekolah yang ada di Indonesia sudah mulai memasukkan kurikulum pemrograman ke dalam kurikulum pendidikan sekolah dasar dan sekolah menengah, sehingga pola berpikir komputasional sudah bisa ditanamkan sejak dini.
Sesuai dengan Konsep Bukan Pemrograman
Karakteristik kedua dari berpikir komputasional adalah sesuai dengan konsep bukan pemrograman. Dengan kata lain, komputer dan sains bukan hanya suatu pemograman komputer saja, tetapi kita harus bisa berpikir seperti orang yang sudah mahir dalam dunia komputer dan sains. Bahkan, sebaiknya kita juga memahami program-program yang ada di dalam komputer.
Pada karakteristik ini, seseorang harus terbiasa menggunakan program-program yang ada di dalam komputer sejak usia dini, sehingga akan mudah untuk memahami konsep berpikir komputasional. Selain itu, kita akan mahir dalam menjalankan pemrograman komputer lebih cepat. Apabila sudah mahir dalam menggunakan pemrograman komputer, maka kita akan mudah untuk mengikuti perkembangan zaman dan bisa beradaptasi dengan teknologi.
Decomposition (Dekomposisi)
Dekomposisi merujuk pada proses memecah masalah yang kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola.
Dengan memecah masalah menjadi bagian yang lebih kecil, kita dapat mengidentifikasi bagian mana dari masalah yang perlu dipecahkan. Hal ini membuat proses pemecahan masalah menjadi lebih mudah dan terstruktur.
Bisa Digunakan Siapa Saja dan di Mana Saja
Karakteristik keenam dari berpikir komputasional adalah bisa digunakan siapa saja dan di mana saja. Dengan kata lian, berpikir komputasional bisa muncul oleh setiap orang tak terkecuali diri kamu dan berpikir komputasional bisa digunakan di mana saja, seperti sekolah, rumah, kantor, dan lain-lain. Bahkan, lebih baik lagi jika menggunakan konsep berpikir komputasional pada setiap kegiatan yang kita lakukan.
Pola berpikir komputasional baru bisa terwujud dengan baik, jika bertemu dengan usaha nyata manusia yang kemudian berubah menjadi suatu hal filosofi dan eksplisit. Singkatnya, usaha atau tindakan dan pola berpikir komputasional harus terjalin dengan baik, sehingga suatu masalah dapat dipecahkan atau diselesaikan dengan baik juga.
Pattern Recognition (Pengenalan Pola)
Baca Juga: Berpikir Komputasional: Abstraksi, Algoritma, Dekomposisi, dan Pola
Pengenalan pola adalah kemampuan untuk mengidentifikasi pola dan kesamaan dalam data atau masalah.
Dalam berpikir komputasional, pengenalan pola membantu kita menemukan algoritma atau metode yang paling efektif untuk menyelesaikan masalah yang diberikan.
Karakteristik Berpikir Komputasional
Setelah membahas tentang pengertian dari berpikir komputasional, kini pembahasan selanjutnya adalah berpikir komputasional. Karakteristik berpikir komputasional sebagai berikut.